Profil Desa Terlaya

Ketahui informasi secara rinci Desa Terlaya mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Terlaya

Tentang Kami

Profil Desa Terlaya di Kecamatan Bantarkawung, Brebes: Menggali potensi pertanian, khususnya kolang-kaling, dan UMKM yang terus berkembang. Ulasan mendalam mengenai kondisi geografis, demografi, serta dinamika pemerintahan dan pembangunan desa di selatan

  • Sentra Agrobisnis Kolang-Kaling

    Desa Terlaya dikenal sebagai salah satu pusat penghasil kolang-kaling di wilayah Bantarkawung, yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal terutama saat bulan Ramadan

  • Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Dasar

    Isu sanitasi dan jambanisasi menjadi salah satu prioritas pembangunan, menunjukkan komitmen pemerintah desa untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat

  • Dinamika Pemerintahan dan SDM

    Adanya regenerasi dan pengisian aparatur desa menunjukkan upaya berkelanjutan untuk memperkuat tata kelola pemerintahan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik

Pasang Disini

Terletak di tengah lanskap perbukitan di wilayah selatan Kabupaten Brebes, Desa Terlaya, Kecamatan Bantarkawung, menjelma menjadi sebuah wilayah yang dinamis dengan potensi ekonomi yang bertumpu pada sektor agraris. Jauh dari citra kawasan pantura yang identik dengan bawang merah, Terlaya menawarkan kekayaan alam yang berbeda, dengan komoditas unggulan seperti kolang-kaling yang menjadi penopang utama perekonomian warganya, di samping geliat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mulai menunjukkan prospek cerah. Desa ini secara konsisten berupaya mengoptimalkan sumber daya alam dan manusianya untuk pembangunan yang lebih merata.

Desa Terlaya merupakan cerminan dari kawasan pedesaan di Jawa Tengah bagian selatan yang masih menjaga keasrian alamnya. Wilayahnya yang subur menjadi fondasi bagi aktivitas pertanian yang tidak hanya berfokus pada tanaman padi, tetapi juga hasil hutan dan perkebunan. Keberadaannya di dalam administrasi Kecamatan Bantarkawung menempatkannya sebagai salah satu dari 18 desa yang turut serta dalam dinamika pembangunan daerah di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Geografi dan Demografi Wilayah

Secara geografis, Desa Terlaya terletak pada koordinat 7°12′21″ Lintang Selatan dan 108°52′31″ Bujur Timur. Berdasarkan data "Kecamatan Bantarkawung Dalam Angka" yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah Desa Terlaya tercatat sekitar 991 hektare atau 9,91 km². Wilayah ini terbagi atas lahan sawah seluas 167 hektare dan lahan bukan sawah, yang mencakup pekarangan, tegalan, dan perkebunan, seluas 824 hektare. Topografi wilayah yang didominasi perbukitan memberikan karakteristik tersendiri bagi pola pertanian dan pemukiman penduduk.

Batas-batas wilayah Desa Terlaya telah ditetapkan secara legal melalui Peraturan Bupati Brebes Nomor 45 Tahun 2020 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa di Kecamatan Bantarkawung. Desa ini berbatasan langsung dengan beberapa desa tetangga di dalam kecamatan yang sama, antara lain Desa Legok dan Desa Ciomas, yang menunjukkan integrasi sosial dan ekonomi yang erat antarwilayah.

Menurut data yang dirilis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Brebes, jumlah penduduk Desa Terlaya pada tahun 2023 mencapai 5.739 jiwa. Dengan luas wilayah 9,91 km², kepadatan penduduk di desa ini diperkirakan mencapai 579 jiwa per kilometer persegi. Struktur demografi ini menjadi modal sosial sekaligus tantangan bagi pemerintah desa dalam menyediakan layanan publik dan merancang program pembangunan yang tepat sasaran. Komunitas masyarakatnya terbagi dalam beberapa pedukuhan, di antaranya Dukuh Terlaya, Cikuning, dan Sindang Kasih.

Potensi Ekonomi dan Sumber Penghidupan

Perekonomian Desa Terlaya sangat ditopang oleh sektor pertanian dalam arti luas. Keberadaan lahan sawah dan tegalan yang luas menjadi basis utama mata pencaharian sebagian besar penduduk. Namun yang menjadi ciri khas dan potensi unggulan dari desa ini yaitu produksi kolang-kaling (buah aren). Menjelang dan selama bulan suci Ramadan, aktivitas petani kolang-kaling meningkat pesat. Hasil panen dari hutan di sekitar desa diolah secara tradisional—direbus, dikupas, dan dipipihkan—sebelum dipasarkan ke berbagai daerah.

Seorang petani setempat, dalam sebuah laporan media pada Maret 2023, menyatakan bahwa permintaan kolang-kaling bisa meningkat hingga dua kali lipat pada periode tersebut, dengan para pengepul datang langsung ke desa untuk mengambil hasil panen. Harga jual di tingkat petani yang kompetitif menjadikan komoditas ini sebagai sumber pendapatan musiman yang sangat signifikan dan mampu menggerakkan roda perekonomian lokal.

Selain kolang-kaling, sektor UMKM juga mulai menggeliat. Sebuah riset yang dipublikasikan dalam "Prosiding KAMPELMAS (Kampus Peduli Masyarakat)" pada tahun 2024 menyoroti adanya upaya peningkatan potensi UMKM di Dukuh Cikuning, salah satu bagian dari Desa Terlaya. Kegiatan ini berfokus pada pendampingan untuk pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi halal. Inisiatif tersebut mengindikasikan adanya kesadaran dari masyarakat dan pihak akademisi untuk mendorong produk-produk lokal agar lebih berdaya saing, meskipun detail jenis produk UMKM selain hasil pertanian belum teridentifikasi secara luas. Sektor pertanian dan UMKM ini menjadi dua pilar yang saling melengkapi dalam struktur ekonomi desa.

Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan

Roda pemerintahan di Desa Terlaya berjalan secara aktif di bawah kepemimpinan kepala desa dan jajarannya. Fokus utama pemerintah desa tidak hanya pada aspek administrasi, tetapi juga pada perencanaan dan eksekusi program pembangunan yang menjawab kebutuhan riil masyarakat. Salah satu isu yang menjadi perhatian serius ialah peningkatan kualitas sanitasi. Berdasarkan pemberitaan media pada akhir 2022, Kepala Desa Terlaya, Ujang Muhaemin, mengakui bahwa sebagian warganya, terutama di tiga pedukuhan, masih sangat membutuhkan program jambanisasi.

Kebutuhan akan sarana sanitasi yang layak ini mendorong pemerintah desa untuk berkoordinasi dengan dinas terkait di tingkat kabupaten. Menurut Ujang Muhaemin saat itu, upaya pengadaan program tersebut menjadi prioritas untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mewujudkan desa yang bebas dari buang air besar sembarangan (BABS). Hal ini menunjukkan adanya visi pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup warganya.

Pada awal tahun 2025, Pemerintah Desa Terlaya kembali menunjukkan komitmennya untuk memperkuat struktur internal dengan melantik dua perangkat desa baru. Berdasarkan laporan media lokal, Indra Sanjaya dilantik sebagai Kepala Dusun 2 dan Yahya Muhaemin sebagai Kepala Urusan Umum. Pelantikan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pelayanan publik dan mengakselerasi program-program pembangunan yang telah direncanakan. Kehadiran aparatur baru ini menjadi energi segar bagi birokrasi desa untuk lebih responsif terhadap dinamika dan tantangan di masyarakat.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Sebagai desa agraris di wilayah perbukitan, Desa Terlaya menghadapi sejumlah tantangan klasik, seperti akses infrastruktur jalan yang terkadang sulit dilalui saat musim hujan, sebagaimana kondisi umum di Kecamatan Bantarkawung. Ketergantungan pada hasil pertanian, terutama komoditas musiman seperti kolang-kaling, juga menciptakan kerentanan ekonomi jika terjadi gagal panen atau fluktuasi harga yang tajam. Isu sosial seperti yang pernah diberitakan pada Oktober 2024 mengenai penindakan aktivitas perjudian oleh aparat, meskipun berskala kecil, menjadi pengingat akan pentingnya pembinaan sosial kemasyarakatan yang berkelanjutan.

Meskipun demikian, prospek masa depan Desa Terlaya tetap cerah. Potensi kolang-kaling yang sudah memiliki pasar jelas merupakan aset ekonomi yang dapat terus dikembangkan, misalnya melalui inovasi produk olahan atau perbaikan rantai pasok. Geliat UMKM yang didukung oleh program pendampingan formal menunjukkan adanya potensi diversifikasi ekonomi di luar sektor pertanian mentah.

Dengan pemerintahan desa yang proaktif dalam mengidentifikasi masalah (seperti sanitasi) dan berupaya memperkuat sumber daya manusia di internalnya, Desa Terlaya memiliki fondasi yang kuat untuk bergerak maju. Kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal, termasuk akademisi, akan menjadi kunci untuk membuka potensi-potensi lain yang belum tergali dan menjawab tantangan pembangunan di masa mendatang. Desa Terlaya bukan sekadar titik di peta Kabupaten Brebes, melainkan sebuah komunitas hidup yang terus berjuang dan bertumbuh.